Loading...

Tersiar.com merupakan portal berita digital terkini yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya. Dengan fokus pada penyampaian berita yang cepat dan faktual

Kriminal & Hukum

Kasus Rudapaksa Gadis Disabilitas di Deli Serdang, Mahasiswa Gelar Aksi di Polrestabes Medan

Blog Image
Bernard Simaremare saat menggelar aksi didepan Mapolrestabes Medan, Senin (16/12/2024). (Foto/Ist)
Medan, Tersiar.com - Puluhan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di depan Polrestabes Medan pada Senin (16/12/2024), menuntut pengusutan tuntas kasus rudapaksa terhadap seorang gadis disabilitas berinisial SN (23) di Deli Serdang.

Massa mendesak Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Sat Reskrim Polrestabes Medan bergerak cepat menyelesaikan kasus tersebut. Kuasa hukum korban, Bernard Simaremare, menyatakan kekecewaannya terhadap lambatnya penanganan kasus ini.

"Kami sebagai kuasa hukum korban kecewa dengan kinerja Polrestabes Medan. Padahal kasus ini sudah menjadi perhatian Kapolrestabes," kata Bernard saat aksi berlangsung.

Ia mengungkapkan bahwa pihak kepolisian belum memanggil saksi penting, termasuk orang yang pertama kali mengantar korban pulang. Padahal, Bernard menyebut Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, sudah sempat mengunjungi rumah korban pada 6 Desember lalu.

Bernard juga menyoroti kondisi korban yang semakin mengkhawatirkan. "Tiga hari lalu korban mengalami pendarahan hingga pingsan, makanya kami melakukan aksi hari ini," ujarnya.

Dalam aksi tersebut, Sat Reskrim Polrestabes Medan menerima perwakilan massa untuk berdialog. Menurut Bernard, kepolisian berjanji akan segera menyisir rekaman CCTV di lokasi kejadian guna mengidentifikasi pelaku.

"Harapan kami, siapa pun pelakunya segera ditangkap. Mereka tadi menyatakan akan turun ke lapangan untuk menyisir CCTV," kata Bernard.

Peristiwa tragis ini bermula pada Senin (2/12/2024) ketika korban pergi mencari barang bekas di sekitar tempat tinggalnya di Deli Serdang. Biasanya, korban kembali pada sore hari, namun malam itu ia tidak pulang.

Keesokan harinya, Selasa (3/12/2024), keluarga korban meminta bantuan paranormal untuk mencari keberadaan SN. Korban akhirnya kembali ke rumah pada Rabu (4/12/2024) subuh dengan kondisi diam dan trauma.

Menurut abang kandung korban, Akmal (25), SN mengaku kepada paranormal bahwa ia dipaksa memegang alat kelamin seorang laki-laki. Sementara itu, rekaman CCTV menunjukkan korban diantar pulang menggunakan becak motor oleh seseorang yang mengenakan mantel plastik.

Kasus ini terungkap setelah seorang bidan yang mengobati luka-luka di tubuh korban merekam kondisi SN dan membagikannya hingga Viral di Media Sosial.

Pihak Polrestabes Medan telah turun ke lokasi untuk menyelidiki kasus ini lebih lanjut. Polisi juga berupaya mengidentifikasi pelaku melalui rekaman CCTV dan keterangan saksi. (*)

Blog Author Image

Draweda Odir

Redaktur

Jurnalis

0 Komentar

Pos Terkait