Vatikan, Tersiar.com – Vatikan dengan hormat mengumumkan bahwa pada hari ini, Kardinal Robert Francis Prevost, O.S.A., telah secara resmi terpilih sebagai Paus ke-267 dalam sejarah Gereja Katolik. Ia mengambil nama kepausan Paus Leo XIV.
Terpilih melalui Konklaf yang berlangsung di Kapel Sistina, Paus Leo XIV menjadi Paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat dan juga memegang kewarganegaraan Peru, mencerminkan semangat universal dan multikultural Gereja Katolik di era modern.
Profil Singkat Paus Leo XIV
Robert Francis Prevost lahir di Chicago, Illinois, Amerika Serikat, pada 14 September 1955. Ia merupakan imam dari Ordo Santo Agustinus (OSA) dan telah mengabdi selama lebih dari 30 tahun di Peru, di mana ia menjabat sebagai Uskup Chiclayo dan dikenal luas karena dedikasinya terhadap pelayanan pastoral, pendidikan rohani, dan pembelaan terhadap hak asasi manusia.
Dengan gelar doktor dalam hukum kanon dari Universitas Santo Tomas di Roma, Paus Leo XIV juga dikenal sebagai akademisi dan komunikator ulung yang menguasai berbagai bahasa, termasuk Inggris, Spanyol, Italia, Portugis, Prancis, dan Latin.
Makna di Balik Nama Leo XIV
Dengan memilih nama "Leo XIV", Paus baru memberi penghormatan kepada Paus Leo XIII, yang dikenal karena kontribusinya terhadap ajaran sosial Gereja, khususnya melalui ensiklik Rerum Novarum. Pilihan nama ini mencerminkan komitmen Paus Leo XIV untuk memperkuat misi sosial Gereja, mendengarkan suara kaum marginal, dan mendorong sinodalitas dalam kehidupan gerejawi.
Visi Kepemimpinan
Paus Leo XIV membawa pengalaman pastoral yang kuat, pendekatan kepemimpinan yang partisipatif, dan komitmen terhadap dialog lintas budaya. Ia diharapkan dapat melanjutkan semangat pembaruan yang telah ditanamkan oleh Paus Fransiskus, serta menjembatani dunia modern dengan nilai-nilai kekatolikan yang inklusif dan berbelas kasih.
Pernyataan Resmi
Dalam sambutan perdananya di Basilika Santo Petrus, Paus Leo XIV menyampaikan:
“Saya menerima tugas ini dengan kerendahan hati, bukan sebagai kehormatan pribadi, tetapi sebagai tanggung jawab untuk melayani seluruh umat Allah, khususnya mereka yang paling membutuhkan harapan dan pendampingan Gereja.”
Terpilihnya Paus Leo XIV menjadi simbol transformasi dalam tubuh Gereja Katolik. Ia membawa latar belakang dua benua, pengalaman pastoral di lapangan, dan pandangan yang berpihak pada kemanusiaan. Umat dunia menaruh harapan besar bahwa kepemimpinannya akan membawa Gereja lebih dekat dengan umat, lebih relevan dengan zaman, dan lebih berani berbicara untuk yang lemah.(*)