Jakarta, Tersiar.com - Prancis baru saja menyelesaikan pemilu sela ronde pertama pada Minggu waktu setempat, menyusul keputusan Presiden Emmanuel Macron untuk membubarkan parlemen.
Berdasarkan jajak pendapat awal dari France 2, aliansi anti-imigran Reli Nasional (RN), yang dipimpin oleh Marine Le Pen, memenangkan 34% suara. Aliansi sayap kiri Front Populer Baru (NFP) memperoleh 28,1%, sementara aliansi Macron, Ensemble, hanya mendapatkan 20,3%.
Dalam sistem politik Prancis, calon anggota parlemen harus mendapatkan lebih dari 50% suara pada putaran pertama untuk terpilih langsung. Jika tidak tercapai, dua kandidat teratas bersama dengan siapa pun yang memperoleh lebih dari 12,5% suara terdaftar akan maju ke putaran kedua, yang dijadwalkan pada 7 Juli mendatang.
Antonio Barroso, Wakil Direktur Penelitian di lembaga riset Teneo, menyatakan bahwa hasil putaran pertama tidak terlalu mempengaruhi hasil keseluruhan pemilu. Yang lebih penting adalah berapa banyak calon dari setiap partai yang lolos ke putaran kedua. Dengan hasil ini, RN diperkirakan akan meningkatkan jumlah kursi di parlemen secara signifikan, berpotensi mengajukan Perdana Menteri (PM) sendiri.
Jika RN menjadi blok terkuat, Macron mungkin harus memilih PM dari RN, dengan kandidat utama kemungkinan besar adalah Jordan Bardella yang berusia 28 tahun. PM baru ini akan memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan domestik dan ekonomi Prancis, sementara Macron tetap bertanggung jawab atas kebijakan luar negeri dan pertahanan.
Setelah hasil awal diumumkan, puluhan pengunjuk rasa berkumpul di Paris, menyalakan suar dan berjalan melalui jalan-jalan kota. Suasana semakin tegang dengan adanya gas air mata dan tong sampah yang terbakar. (*)
Berdasarkan jajak pendapat awal dari France 2, aliansi anti-imigran Reli Nasional (RN), yang dipimpin oleh Marine Le Pen, memenangkan 34% suara. Aliansi sayap kiri Front Populer Baru (NFP) memperoleh 28,1%, sementara aliansi Macron, Ensemble, hanya mendapatkan 20,3%.
Dalam sistem politik Prancis, calon anggota parlemen harus mendapatkan lebih dari 50% suara pada putaran pertama untuk terpilih langsung. Jika tidak tercapai, dua kandidat teratas bersama dengan siapa pun yang memperoleh lebih dari 12,5% suara terdaftar akan maju ke putaran kedua, yang dijadwalkan pada 7 Juli mendatang.
Antonio Barroso, Wakil Direktur Penelitian di lembaga riset Teneo, menyatakan bahwa hasil putaran pertama tidak terlalu mempengaruhi hasil keseluruhan pemilu. Yang lebih penting adalah berapa banyak calon dari setiap partai yang lolos ke putaran kedua. Dengan hasil ini, RN diperkirakan akan meningkatkan jumlah kursi di parlemen secara signifikan, berpotensi mengajukan Perdana Menteri (PM) sendiri.
Jika RN menjadi blok terkuat, Macron mungkin harus memilih PM dari RN, dengan kandidat utama kemungkinan besar adalah Jordan Bardella yang berusia 28 tahun. PM baru ini akan memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan domestik dan ekonomi Prancis, sementara Macron tetap bertanggung jawab atas kebijakan luar negeri dan pertahanan.
Setelah hasil awal diumumkan, puluhan pengunjuk rasa berkumpul di Paris, menyalakan suar dan berjalan melalui jalan-jalan kota. Suasana semakin tegang dengan adanya gas air mata dan tong sampah yang terbakar. (*)
