Medan, Tersiar.com - Puluhan mantan karyawan PT Macan Yaohan menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Pengadilan Tinggi (PT) Medan, Jalan Ngumban Surbakti, Medan Selayang, Selasa (12/11/2024).
Mereka menuntut keadilan dan kepastian hukum terkait hak Pesangon yang belum dibayarkan sejak perusahaan tutup pada 2015.
Mereka menuntut keadilan dan kepastian hukum terkait hak Pesangon yang belum dibayarkan sejak perusahaan tutup pada 2015.
Hermalia, salah satu eks karyawan, menyampaikan keluhannya dalam orasi. "Kami sudah bekerja keras selama bertahun-tahun, tetapi setelah perusahaan berhenti beroperasi, hak Pesangon kami tak kunjung diberikan," ujarnya dengan penuh emosi.
PT Macan Yaohan, yang dikenal sebagai Supermarket Macan Yaohan, dinyatakan bangkrut pada 2015. Namun, hingga kini, Pesangon bagi karyawan yang diberhentikan belum dibayarkan. Hermalia mengungkapkan kekecewaannya terhadap sistem hukum yang dinilai tidak memihak.
"Kami merasa diperlakukan tidak adil. Pengadilan sebagai tempat mencari keadilan seolah-olah tidak bisa kami harapkan," katanya.
Dalam aksinya, para mantan karyawan juga menyoroti lambannya Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) pada PN Medan dalam memproses pelelangan aset PT Macan Yaohan. Surya Dermawan Nasution, pimpinan aksi, menegaskan perlunya langkah cepat dari pengadilan.
"Sudah saatnya PN Medan tidak memperlambat proses lelang. Eks karyawan sudah diingkari haknya, dan pengadilan harus proaktif menyelesaikan ini," ujar Surya.
Para karyawan berharap pelelangan aset seperti rumah toko milik mendiang Hardie Leong, yang sudah disita sejak 2021, segera dilakukan untuk membayar Pesangon mereka.
"Kami ingin keadilan yang telah kami tunggu puluhan tahun segera terwujud," pungkas Rima, peserta aksi lainnya. (*)
"Kami ingin keadilan yang telah kami tunggu puluhan tahun segera terwujud," pungkas Rima, peserta aksi lainnya. (*)
