Medan, Tersiar.com -- Ilmuwan dari Universitas Tokyo telah mencapai terobosan dalam pengembangan robot dengan memperkenalkan kulit hidup yang mampu meniru ekspresi manusia, termasuk senyuman yang sangat realistis.
Penemuan ini, yang baru-baru ini dipublikasikan dalam jurnal Cell Reports Physical Science pada 25 Juni 2024, menandai langkah maju dalam teknologi robot biohibrida.
Para peneliti menggunakan jaringan sel pembentuk kulit untuk melapisi wajah robot, membuka peluang untuk mengembangkan android yang tidak hanya tampak seperti manusia tetapi juga berfungsi seperti manusia dalam berbagai aspek.
Selain sebagai inovasi teknologi, penemuan ini juga diharapkan dapat mendalami formasi kerutan dan fisiologi ekspresi wajah manusia, serta berpotensi mendukung perkembangan kosmetik dan teknologi transplantasi bahan biologis.
Profesor Shoji Takeuchi, yang memimpin penelitian ini, menyoroti bahwa penggunaan wajah dan ekspresi robot yang menyerupai manusia dapat meningkatkan komunikasi dan empati dalam interaksi manusia-robot. Hal ini diyakini akan meningkatkan efektivitas robot dalam berbagai peran, termasuk dalam perawatan kesehatan dan layanan sosial.
Inovasi ini juga menandai perubahan signifikan dari robot humanoid konvensional yang umumnya dilapisi dengan kulit silikon yang tidak memiliki kemampuan seperti berkeringat atau proses penyembuhan.
Meskipun masih dalam tahap pengembangan, tujuan akhir para ilmuwan adalah memberikan kemampuan penyembuhan diri pada kulit robot, dengan mengambil inspirasi dari ligamen kulit manusia.
Meskipun penelitian sebelumnya telah menunjukkan kemungkinan untuk memperbaiki luka pada kulit robot dengan menggunakan kolagen, tantangan yang lebih besar tetap ada dalam menciptakan kulit robot yang mampu bergerak dengan alami untuk menampilkan senyuman yang hidup. (*)
Penemuan ini, yang baru-baru ini dipublikasikan dalam jurnal Cell Reports Physical Science pada 25 Juni 2024, menandai langkah maju dalam teknologi robot biohibrida.
Para peneliti menggunakan jaringan sel pembentuk kulit untuk melapisi wajah robot, membuka peluang untuk mengembangkan android yang tidak hanya tampak seperti manusia tetapi juga berfungsi seperti manusia dalam berbagai aspek.
Selain sebagai inovasi teknologi, penemuan ini juga diharapkan dapat mendalami formasi kerutan dan fisiologi ekspresi wajah manusia, serta berpotensi mendukung perkembangan kosmetik dan teknologi transplantasi bahan biologis.
Profesor Shoji Takeuchi, yang memimpin penelitian ini, menyoroti bahwa penggunaan wajah dan ekspresi robot yang menyerupai manusia dapat meningkatkan komunikasi dan empati dalam interaksi manusia-robot. Hal ini diyakini akan meningkatkan efektivitas robot dalam berbagai peran, termasuk dalam perawatan kesehatan dan layanan sosial.
Inovasi ini juga menandai perubahan signifikan dari robot humanoid konvensional yang umumnya dilapisi dengan kulit silikon yang tidak memiliki kemampuan seperti berkeringat atau proses penyembuhan.
Meskipun masih dalam tahap pengembangan, tujuan akhir para ilmuwan adalah memberikan kemampuan penyembuhan diri pada kulit robot, dengan mengambil inspirasi dari ligamen kulit manusia.
Meskipun penelitian sebelumnya telah menunjukkan kemungkinan untuk memperbaiki luka pada kulit robot dengan menggunakan kolagen, tantangan yang lebih besar tetap ada dalam menciptakan kulit robot yang mampu bergerak dengan alami untuk menampilkan senyuman yang hidup. (*)